MENCEGAH KEHILANGAN METHANOL YANG HARGANYA MAHAL


Blogspot ini menuturkan secara kronologis perkembangan sebuah industri dari hasil penelitian laboratorium di Kampus ITB menjadi sebuah pabrik yang beroperasi secara komersial. Inilah salah satu Model pengembangan industri berteknologi tinggi dengan menggunakan 100% kemampuan bangsa Indonesia. Insya Allah PT Ganesha energy, bila kinerja terus membaik, akan go public. Sehingga lengkaplah siklus model pengembangan sebuah industri dari laboratorium ke pasar modal.





Hasil test terakhir, yield setelah transesterifikasi II mencapai 97% (raw biodiesel), setelah pencucian diperoleh yield 95.3% (wet biodiesel), dengan asumsi kadar airnya 2%, maka yield akhir yang diperoleh adalah 93.3%. Saat ini sedang dilakukan beberapa improvement untuk meningkatkan yield diatas 95 %.

Setelah negosiasi yang cukup panjang dan juga karena produk Biodiesel PT Ganesha Energy telah menunjukan kualitas Biodiesel export, maka pihak PTPN-IV bersedia untuk membeli produk Biodiesel, yang diproduksi pabrik di Adolina, dengan harga export. Hal ini karena sebagian produsen Biodiesel Indonesia saat ini lebih memilih untuk mengexport produknya ke Eropa. Kesepakatan ini akan membantu keekonomian pabrik Biodiesel karena harga Crude oil cenderung menurun dan datar. Sedangkan harga CPO terus meningkat tajam tanpa ada tanda-tanda menurun.

Pada tanggal 28 januari 2007 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Ganesha Energy. Dalam rapat yang dihadiri secara kuorum oleh seluruh pemegang saham maupun wakilnya, management PT Ganesha Energy memaparkan seluruh kinerja keuangan perusahaan untuk tahun 2006 dan informasi trend harga bahan baku CPO & Methanol yang cenderung meningkan sedangkan harga Biodiesel relatif stabil. Management juga melaporkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mencakup rencana-rencana serta upaya untuk meningkatkan yield melalui modifikasi design peralatan. Juga upaya negosiasi dengan pihak PTPN-IV untuk mendapatkan harga jual Biodiesel sesuai dengan harga pasar dunia. Selain itu, pihak management juga melaporkan dan meminta persetujuan pemegang saham untuk rencana pembangunan 100.000 ton/tahun pabrik Biodiesel. Para pemegang saham meminta direksi untuk melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatkan keuntungan dan pengembangan perusahaan: